by : Atik Suroyani
Pendidikan Indonesia saat ini terlalu intelektualistis, yang berarti minus
moral, akhlak dan karakter. Tawuran antarpelajar sudah menjadi budaya turun
menurun. Narkoba bahkan tindakan asusila yang melibatkan pelajar sudah bukan
lagi menjadi hal yang tabu. Oleh karenanya saat ini pendidikan
pesantren merupakan salah satu alternatif terbaik dalam membudayakan pendidikan
yang berkarakter di Indonesia.Pendidikan pesanten berusaha menghidupkan
idealisme yang tinggi dan menekankan filsafat hidup dengan tidak pernah
memisahkan antara iman, ilmu dan amal. Pendidikan pesantren berasaskan pada
integritas bahwa semua ilmu agama itu rasional dan semua ilmu rasional itu
religius.
Terdapat tiga poin penting
metode pengajaran dalam pendidikan pesantren, diantaranya:
1. Metode lebih penting
dari bahan pengajaran,
2. Guru lebih penting dari
metode,
3. Jiwa guru lebih penting
dari jiwa guru itu sendiri.
Pembentukan karakter dasar dimulai dari keluarga. Ketika lingkungan keluarga
tidak menjalankan fungsinya dengan baik, maka pembentukan karakter seorang anak
dimulai di lingkungan sekolah atau kampusnya hingga lingkungan di dunia kerja.
Terdapat tiga level lembaga
pendidikan:
1. Makna
guna, dimana siswa hanya dituntut untuk menghapal materi yang diberikan di
kelas.
2. Daya
guna, siswa tidak hanya sekedar dituntut untuk menghapal, namun juga memahami
materi yang diberikan.
3. Karya
guna, siswa tidak hanya mengerti dan memahami, namun juga dituntut untuk
menghasilkan karya dan inovasi.
Pembentukan
karakter dasar yang diterapkan di pesantren hendaklah dicontoh sebagai bekal
bangsa ini untuk tampil di pentas dunia yaitu dengan mengedepankan kewajiban
dan tanggungjawab kepada Allah SWT; manusia dan alam sekitar; etos kerja;
mengetahui hukum; etika dan estetika serta komunikasi. (prizt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar