Jumat, 23 November 2012

Lembaga Pendidikan Pesantren

klik dahulu ya

by : Atik Suroyani

                Pendidikan Indonesia saat ini terlalu intelektualistis, yang berarti minus moral, akhlak dan karakter. Tawuran antarpelajar sudah menjadi budaya turun menurun. Narkoba bahkan tindakan asusila yang melibatkan pelajar sudah bukan lagi menjadi hal yang tabu. Oleh karenanya saat ini pendidikan pesantren merupakan salah satu alternatif terbaik dalam membudayakan pendidikan yang berkarakter di Indonesia.Pendidikan pesanten berusaha menghidupkan idealisme yang tinggi dan menekankan filsafat hidup dengan tidak pernah memisahkan antara iman, ilmu dan amal. Pendidikan pesantren berasaskan pada integritas bahwa semua ilmu agama itu rasional dan semua ilmu rasional itu religius.

Terdapat tiga poin penting metode pengajaran dalam pendidikan pesantren, diantaranya:
1. Metode lebih penting dari bahan pengajaran,
2. Guru lebih penting dari metode,
3. Jiwa guru lebih penting dari jiwa guru itu sendiri.

                Pembentukan karakter dasar dimulai dari keluarga. Ketika lingkungan keluarga tidak menjalankan fungsinya dengan baik, maka pembentukan karakter seorang anak dimulai di lingkungan sekolah atau kampusnya hingga lingkungan di dunia kerja.

Terdapat tiga level lembaga pendidikan:

1.       Makna guna, dimana siswa hanya dituntut untuk menghapal materi yang diberikan di kelas.

2.       Daya guna, siswa tidak hanya sekedar dituntut untuk menghapal, namun juga memahami materi yang diberikan.

3.       Karya guna, siswa tidak hanya mengerti dan memahami, namun juga dituntut untuk menghasilkan karya dan inovasi.

Pembentukan karakter dasar yang diterapkan di pesantren hendaklah dicontoh sebagai bekal bangsa ini untuk tampil di pentas dunia yaitu dengan mengedepankan kewajiban dan tanggungjawab kepada Allah SWT; manusia dan alam sekitar; etos kerja; mengetahui hukum; etika dan estetika serta komunikasi.  (prizt)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar